Pages

Thursday, March 18, 2010

Iler Rebus

Saya terdiam. Ketika seorang teman berkata "Dia sudah HTSan kali reg, gausah dipusingin". Ah bagaimana tidak dipusingin "WOOOY udah cukup cinta ya! sudahlah!". Lalu memilih untuk bahagia, meski tetap kepikiran.
Lalu saya pulang. langsung lari membuka komputer, dan lewat twitter, saya mengungumkan kepada teman2 kelas saya ( yang juga temannya) kalau saya perlu bicara. Satu teman saya berkata bahwa saya harus menirimkan dm(direct mssg) lewat twitter untuk menceritakannya. Kurang dari 140 karakter, dengan lugas, singkat dan padat, saya menceritakan hal tersebut. Namun, jawabannya adalah:
"Oh,sok tau itu si dia! orang gaakada yang htsan yaelah". Haduh semakin bingung

Iler keluar dari mulut saya yang ternganga. Dia menyapa saya" Hay cantik, sendirian saja". Aku hanya diam lalu melirik sbentar, dan mengelapnya supaya tidak mengotori baju saya. Namun, tak lama, si iler kemudian keluar lagi. Kali ini dia berteriak dengan suara (paling) lantangnya" Hey cantik, kau bersedih? cerita saja sama gue, pasti gue bisa bantu kok!". Seketika saya menoleh. Tak percaya. Yang bicara benar-benar si iler itu!. "Gue patah hati!", kata saya menjawab pertanyaanya. "Oooh patah hati itu biasa lagiii", kata si iler seraya turun dari arah mulut ke arah pundak. "Alah, sok tau lo! iler aja belagu, yaelah", saya menjawab dengan muka meremehkan. Si iler bergidik lalu berkata " Saya memang bukan human being cuman, saya kan sering tuh, mendengar kata-kata bijak yang keluar dari mulutmu buat ngobatin hati orang lain yang lagi patah hati! makanya, saya keluar dari mulutmu itu untuk bertanya. Karena saya heran, masa dokter cinta bisa sakit hati!".

Deg! kata-kata iler mebuatku sadar. Saya suka memberi semangat kepada orang-orang yang sedang patah hati. Kata-kata itu pun lebih dari kata "sabar" yang sudah standart diucapkan orang-orang yang menghibur teman-temannya yang sedang dilanda sakit hati. Bahkan, kata sepupu saya, saya adalah dokter cinta nomer satu yang selalu ampuh bikin orang sakit hati jadi sembuh. Saya jadi bingung akan diri saya sendiri.

"Hoy! diem saja!", si iler mengagetkan saya. "Kata lo kan, letting go is sooo much easier than moving on, kok kamu gak menerapkan sih ke diri lo aja?". Saya diam tidak menjawab. Saya masih sibuk dengan komputer dan menatapi twitter saya. Namun, si iler tetap berusaha "Wooy gue taudah lo gak bakal denger gue, tapi yaaa masa lo lupa sih sama omongan lo! semua omongan dan nasehat cinta lo, udah bikin orang sembuh dari patah hatinya, nah, lo malah gak bisa bikin diri lo sembuh sih?". Saya merenungi kata-kata si iler. ada benernya juga ya. "Hey iler, terima kasih ya telah mengingatkanku". Sekarang, gantian dia yang diam, malahan pergi jatuh ke lantai. "Apa kata lo aja deh cantik! aku harus melebur dengan lantai mu dan membuatnya kotor. Daaaaah!". Saya terdiam, kesal memandangi si iler, lalu berteriak:
Photobucket

No comments:

Post a Comment

Labels