Pages

Monday, February 11, 2013

Menolak lupa

Saya bukanlah pujangga yang tau arti sebuah kata yang berawalan C ini.

Namun, bukan juga pujangga yang tidak mengerti apa-apa.


Saya terjatuh, ketika harus terjatuh, sudah takdir dari yang Kuasa, kalau saya harus terjatuh. Sakit rasanya namun tak dapat membohongi rasa dalam hati ini. Hati yang tersakiti ini, tetap mempunyai mata yang jujur, karena terlihat bahwa rasa sayang ini tak bisa memudar sekalipun. Masih menyelimuti jiwa dan raga, menutupi angan dalam kelambu. Saya tidak mengerti apa itu arti cinta buta, karena perasaan itu melihat. Saya tau apa yang saya rasa, kepingan ini, hanya untukmu seorang. Saya mungkin di cerca atas apa yang hati saya lihat, namun itulah hati ini. Hati yang siap denganmu, susah, sedih, senang. Hati yang selalu kau perlukan.
Rasa ini, tidak akan pernah padam. Karena api cinta ini, dibuat untuk menyala selamanya. Rasa ini, dibuat tetap muda, walau fisik dan jiwa termakan ombak waktu. Bahkan maut pun, tak akan mampu menghadang rasa ini padamu. Aku, menolak lupa akan perasaan ini. Kelak, kau akan tau dan mengerti, walau aku menyakiti mu, tapi rasa ini, cinta ini, sayang ini, adalah sesuatu yang sungguh dan selamanya.


Jakarta, 12 Februari 2013


Dari cinta untuk cinta

Labels