Pages

Thursday, December 30, 2010

Skenario 4 Dunia Nirmala: Karena Nila Setitik, Tong Kosong Di Balik Batu

Skenario 4 Dunia Nirmala

Esok hari adalah hari baru
Ya, saya tau sayang
Pikir Nirmala.

Yang benar, esok adalah tahun, awal tahun.
Adalah seorang pujangga mendatangi kampung pesisir pinggiran tempat Nirmala berlibur. Ia datang dengan cara aneh. Tidak pernah dijemput, tak pernah diantar layaknya jelangkung?. Intinya, dia adalah orang yang aneh
Setelan safari dengan topi jerami, sungguh necis. Membawa tas besar seperti nyonya dan tuan gedongan yang baru datang dari jauh atau seperti muda-mudi tahun 1932 menonton film di Bioscoop Metropool.
Indah dipandang wajahnya, sungguh beribawa. Umurnya sudah setengah abad, namun entah ramuan dari dukun siapa yang membuatnya menjadi lebih mudah 20 tahun dari umur aslinya. Kata orang, setiap kampung yang Ia datangi, pasti ada saja yang kepincut dan akhirnya menikah dengannya. Nanti, setahun dia tinggal di kampung situ dan berhasil buntingin perawan, baru dia pergi. Tragis
Anak-anak beriringan menyambut dia. Para gadis pun turut datang, ingin melihat rupanya. Tak terkecuali Nirmala, remaja haus cinta. Dan memang benar, perawakannya sungguh gagah dengan safari kebesarannya, topi jerami, dan tas besar. Nirmala tak tertarik, dia lebih memilih diam tak ikut celoteh sampai Ia duduk dan bercerita. Pria itu segera mencari gundukkan batu. membuka tas-nya lalu memulai ceritanya dengan salam.

"Salam sejahtera bagi kita semua yang berbahagia atas keadaan alam kita yang selalu mendukung"
....
"Kali ini saya akan bercerita tentang........"
*semua tegang*
"Karena nila setitik, tong kosong dibalik batu"
"...... Pada suatu ketika, hiduplah katak yang senang meminum susu. Ia mempunya teman. Gangster kelas bawal katanya, namanya udang. Mereka berteman baik dan tinggal disebuah tong kosong disebuah gundukkan dibalik batu. Dua-duanya hidup dengan buaian palsu dan kebohongan yang semakin hari semakin liar bermain di kehidupan mereka. Jelek.
Lalu, pada suatu ketika sang udang berkata bahwa dia akan melancong ke negara baru. Bodohnya, sang katak percaya saja. Padahal, sang udang hanya numpang kencing ke kampung sebelah, bayar hutang sama tuan tanah.Dasar udang! pada dasarnya memang otak udang, kotor dan tak ada isinya. Tapi, bodoh juga si katak mau percaya apa kata-kata udang. Dia malah meminta buah tangan berupa segelas susu.
Lalu pergilah sang udang ke kampung sebelah, bayar hutang, numpang kencing. Sang katak menunggu susunya. UDang tak kunjung datang, ada apa ini, semua tak tau. Sampai pada tahun baru tiba, udang tang kunjung ada. Semakin laparlah sang katak setahun tak makan. Malam pergantian tahun, tak kuat lagi katak menahan, matilah dia. Tak taunya, arwahnya masih gentayangan, pergilah dia berkelana cari si udang. Terbukalah kedok si udang. Dia di kampung sebelah, jadi kacung gangster Ayam(katanya sih paling ditakuti). Mukanya kuyu, seperti tak makan satu abad dan sudah siap jadi udang bakar. Hantu katak terbang kearahnya dan memanggilnya. Sang udang pun ketakutan, karena suara itu tak berwujud. Sampai hantu katak pun menjelaskan padanya temasuk maksud dia mendatanginya, yaitu balas dendam. Udang pun minta ampun, katanya dia salah meninggalkan nila setitik jadinya semuanya berantakkan gara-gara tong kosong di balik undakkan batu itu..... Belum selesai semuanya, sang udang ikut meninggal. Namun tak bertemu katak"

selesai......

Laksmi, salah satu gadis yang sedari tadi duduk manis telah terpilih jadi gadis sang pendongeng. Itu semua berarti, ceritanya sudah berakhir.

Cerita macam apa itu kawan! mungkin semua berfikir. Namun tak banyak orang yang bisa menangkap cerita ini.
Bagi Nirmala, tak pentinglah untuk berputar terlalu, dari awal juga sudah terlihat kalau tak baik hidup dalam sebuah kebohongan yang kosong dan nantinya akan ada maksud di akhirnya.

Jujur adalah kunci kehidupan, dan itulah yang diperlukan.

Nirmala tersenyum, menatap langit, siap menyambut tahun baru tanpa kebohongan. Bukan sok suci, hanya tak mau seperti udang.

Thursday, December 23, 2010

Skenario 3: Intinya, bumi perlu makhluk bajingan dan munafik

Skenario hidup 3 Nirmala

Hari ini, dua puluh empat disember
malam natal.

Bukanlah sebuah salju putih yang didapat, namun abu kemaraulah yang datang kemari.
Disana, duduk Nirmala yang sedang merenung. Kali ini, bukanlah sebuah kiasan yang Ia renungi dalam hati.
Bukan juga cinta, dan rasa kangennya.

Lalu, apadong?

Bumi ini semakin renta. Kakek-kakek saj kalah renta. Semakin sakit oleh perilaku para bajingan yang munafik. Nama lain mereka adalah manusia. Nirmala memandang ke arah langit, matahari tak lagi tersenyum gembira, namun, tersenyum terlalu gembira. Panasnya sungguh terik, menyayat hati hayati.
Dan dunia tak lagi hijau, namun coklat terbakar senyumnya. Jadi apa guna awan selama ini?
Awanpun tak kuasa melawan sinarnya. Lapisan hati bumi sudah terkelupas, sebentar lagi bolong.
L-E-N-Y-A-P

Manusia itu bajingan. Bagaimana tidak? mereka tak perduli keadaan alam ini. Tetap saja disakiti. Asap mengepul tak henti-hentinya, hujan abu pembakaran dimanamana. Tak adakah sedikit dari mereka yang mau berbaik hati berbagi kasih kepada bumi ini? tentu saja ada, namun tak banyak, tak sedikit. Tidak akan pernah lebih. Mereka membiarkan matahari terlalu gembira. Ya, matahari memang harus bergembira, namun, apakah akan menggembirakkan bila hujan asap itu merusak lapisan hati dan membuat bumi ini menangis?.
Hari ini sama saja seperti kemarin. Tak ada perbedaan dan perubahan. Namun kali ini, suara tangisan yang miris terdengar sayup-sayup dari hutan belakang. Nirmala menoleh, awalnya bergidik tajam, sampai akhirnya suara itu tambah jelas dan bernyanyi;

S
nada:bes(stakato)

S itu sakit
Sakit perih menyelimuti hati ini
Aku ini inti bumi, kau btak akan pernah menemukanku
BIarpun kau ratu pantai selatan
Biarpun kau sehebat penyihir
Kau takkan pernah menemukanku, bahkan mencariku

Hatiku sakit seperti disayat sayat pedang jengiskhan sebanyak seribu kali
Seperti dimasukkan kedalam kamar gas pada zaman nazi
Seperti ada ditengah perang salib
Seperti itu

Kalian tak pernah mengerti
Tak tau terima kasih
Sudah tinggal malah merusak
Kacang lupa(merawat) kulitnya

Kau biarkan sang surya tertawa terbahak-bahak
Kau biarkan daku sakit
Kau buat saya kerontang
Es di utara dan selatan menyatu dengan air di samudera

Kemarin, temanku si nohop(pohon) mati
Ditebang, lalu kau duduki
Kau tulisi
Setelah dia kau kuliti

Munafik!
Apa arti teriakkan kalian "go green"
Akhirannya juga..... balik lagi

Bajingan
Kalian sama semua
Cuma bisa, bergantung
Namun tak mau berusaha

Perlukah kami bersatu, membentuk ombak, dan menghancurkan kau?
Biar tau rasa



Lagu itu mengalun pelan, di akhiri hembusan angin.
Nirmala terkesima, dan sadar bahwa di dunia ini, tak hanya manusia yang perlu akan bumi, namun bumi juga butuh orang-orang munafik dan bajingan seperti manusia


Nirmala berdiri, namun tetap melamun, Entah sampai kapan iya pergi dari lamunannya

Saturday, December 18, 2010

C untuk.... apa?

Cinta adalah hal luar biasa yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia

manusia kepada Tuhan
Pejantan kepada betinanya
Lelaki kepada perempuan

bla.. bla.. bla...
hahaha
BULLSHIT
TAI BANTENG

Cinta adalah omong kosong belaka didalam hidup ini, kalau kau tau, dan kalau kau mau berkata demikian.
Ketika kau sakit hati, kau akan berkata demikian.

Intinya: cinta itu tak permanen( ah masa???)

Saya bukanlah seorang doketer cinta, nahkan pujangga cinta pun bukan. Namun saya mengerti apa itu cinta

dari realita kehidupan.
dari kehidupan yang sebenarnya....

Panggil saja saya A. Bisa anjing, bisa alay, bisa apapun itu. Terserah kalian.
Saya sudah terbiasa menjadi "penghibur". Ya, dalam arti kata lain. Saya ini, wanita tanpa cinta. Tak pernah ada cinta dalam hati ini. Selalu kosong, seperti laut tak beriak.
Kalau orang berkata, bahwa hubungan intim adalah precious, bagi saya tidak. Setiap malam, dengan gampangnya para pria hidung belang mengeluarkan uang yang banyak untuk bertemu saya dan....(bisa anda teruskan sendiri)
Sudah biasa saya merasakkan berhubungan tanpa cinta. Kalau kata penyanyi, cinta satu malam, namun tak akan pernah saya kenang.
Cinta itu berahi, cinta itu eros!
Salah kalian bilang kepada pacar kalian" Cintaku tulus sayang kepadamu...."
Those words are totally bullshits!
Bodoh kalian! apalagi yang percaya.

Saya berani bertaruh, bahwa pada akhirnya, itu semua akan menjadi bubur, yang nantinya tertelan begitu saja, lalu dibuang dari lubang belakang. Dan yang pasti, sudah menjadi nista.
Sakit hati akhir-akhirnya. Nantinya jadi benci satu sama lain. Lalu menjadi perang. Lalu habis.

Bukannya saya tak percaya cinta, namun ... ya pengalaman mengajari kita semuakan?
Cinta itu tak pernah ada yang manis
Cinta itu selalu bohong
Cinta itu selalu menyakiti

wait a minute..... selalu menyakiti?
Cinta itu HARUS SIAP DISAKITI



Tapi, apakah akan ada yang percaya, kepada kata-kata saya?
SAya hanya seorang lonte'
yang berusaha bijak

Labels