Pages

Saturday, October 19, 2013

Untuk kamu yang selalu ingin tau

Saya orang yang tertutup
Tak ada gunanya mengulik setiap jengkal masa lalu saya

Lagi pula, bukan urusan.
Urus saja diri sendiri!

Bukan sekedar arogan maupun keangkuhan
Tetapi lebih kepada pengakuan.

Tidak ada gunanya sayang, menatap diri saya
Dari pandangan masa lalu saya
Cobalah menjadi seseorang
Yang hidup pada hari ini
Bukan yang melihat kebelakang
maupun kedepan

Hidup satu-satu saja, jangan sekaligus
Nanti repot, malah terjatuh
Kalau sudah terjatuh, yang repot juga banyak.

Jadi,
Jangan coba lagi
Menanyakan apa yang terjadi dulu
Sehingga saya menjadi seperti sekarang

Yang jelas, bukan urusan anda

Sunday, September 29, 2013

Skenario 6 Dunia Nirmala: Masa Depan dan Kegadisan


Nirmala bergidik tajam kearah senja. Miris, teriris sepi. Matanya tak berkedip. Seakan sesuatu akan segera berakhir. Walau akhirnya pandangan itu beralih, namun tajamnya mata itu tetap mengiris keheningan sore hari di sebuah bukit. Jauh dari manusia. Sunyi.
Senja ini, Nirmala terduduk, bermain dengan fikirannya sendiri yang melambung jauh tak tentu. Manusia sudha menjadi gila akhirnya. Dengan segala kefasikkan yang mengganggu manusia lain. Serigala makan serigala lain. Setan sudah menyatu di kehidupan, semua sudah jadi gila.
Seorang gadis terduduk lesu dibawah bukit tersebut. Terisak menangis. Nirmala menghampiri dan hanya sekedar bertanya, namun dibalas dengan senandung duka air yang meluncur keluar bersamaan dengan bulir air matanya yang membanjiri rumput hijau ini.

Perawan
Nada: C minor
(pelan tapi pasti)
Ada yang salah ketika saya sudah lain
Ada yang salah ketika saya sudah bukan seorang gadis
Ada banyak alas an mengapa saya sudah menjadi wanita
Dan tidak bias dijelaskan dengan nada yang biasa
Tidak semua yang sudah lepas
Adalah seorang yang hina
Seorang yang kurang pantas
Seorang yang tidak lebih dari seekor binatang
Tidak semua yang sudah melepaskan kegadisannya
Adalah orang yang tidak berhak menatap masa depan
Atau mebina kehidupan yang layak

Setelah senandung sendu itu usai, Nirmala menatap kearah matahari sore.
Apa hubungannya keperawanan dengan masa depan? Bukankah tidak ada bedanya seseorang yang sudah melepas dan masih menjaga? Bahkan banyak diantaranya yang menjaga namun menyakiti. Menjadi seorang yang melepas, bukanlah seorang yang hina. Masalah sudah lepas atau belum sama sekali adalah dari diri sendiri. Dan keperawanan bukanlah tolak ukur untuk Negara maju, tetapi untuk Negara yang diam di tempat.

Atau kah ini adalah Negara yang diam di tempat?
Negara kosong?
Negara yang bingung?
Dan Nirmala tertawa sekeras mungkin. Merasa lucu dengan fikirannya sendiri. Lalu melihat ke bawah. Mendengar teriakkan omong kosong para manusia sama seperti menonton komedi, lucu dan menghibur.

Paham


Memahami sesuatu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Tidak semudah menatap bulan
Tidak semudah meminum air
Tidak semudah mengucapkan “aku sayang kamu”
Tidak semudah menyematkan cincin di jari manis
Bahkan, tidak semudah berjalan di gurun pasir.


Memahami sesuatu, lebih seperti menatap matahari.
Seperti berjalan diatas beling
Seperti menelan racun
Seperti dikhianati
Seperti melupakkan sesuatu yang sulit dilupakan
Bahkan, seperti menatap bayangan kalbu di senja hari yang kosong

Ketika kita mencoba memahami sesuatu, pasti ada sebuah tembok berhalang yang membuat kita ragu dan sulit memahami, lalu lahirlah manusia egois. Tak ada guna menyanyikan senandung keceriaan kalau ada ke-egois-an di dunia yang fana ini.
Susah memang, maka saya belajar. Belajar memahami dunia dan kegilaannya.

Dari saya yang mencoba memahami,


zombie

Tuesday, July 23, 2013

Future.


As cliche as it may sound, yes we have to make our future self owe us. No regret to see, no regret to think. Do something that you love the most, for your own good. Live your passion. Make the impossible possible. Have a good eve!

Friday, July 19, 2013

A great perhaps

Well, sebelumnya, i am really sorry to you guys because it supposes to be dunia nirmala post but sadly my brain is creative block nowadays. Salah dunia? Tidak juga. Namun tak apa bila sekali-kali saya bercerita dalam bahasa tanpa EYD dan kiasan. Tak selamanya cerita bisa di kiaskan, bukan?

Saya terlahir dari keluarga campuran Sunda-Manado. Benar-benar aseli Sunda-Manado. I have a 9 years gap sister. Yes, i am the second daughter of two. Keluarga saya bukanlah keluarga sempurna. My mom and dad officially divorced when i was only 9 and surely it was a hard time. Saya ingat, saya harus pindah sekolah, berbarengan dengan kakak saya yang masuk kuliah. Bertahun-tahun saya hidup menumpang dirumah tante saya di Cinere. Saya tau mama saya tidak mempunyai banyak uang, namun tetap membuat keadaan menjadi "ada uang" dan berkecukupan. Mama saya tidak pernah tidak membelikan barang yang saya mau. Mama saya tetap mendukung apapun kegiatan saya juga kakak saya. I have to say that she was working to the bone, struggelling untuk membuat kehidupan saya tetap seperti dulu. Like it used to be.

Lalu ada saatnya ketika mama dan papa saya mencoba kembali bersama, for 3-4 years. Mereka mencoba lagi for the sake of their children. Well, it went well at the first but something ruined their relationship. Something called cheating. It began last year, when i thought everything's okay. And my Life become more misserable (at least for me) from january untill now.

Kalau boleh jujur, saya sudah kenyang sama perselingkuhan. Well, its not only my parents who hurt me, it was someone i love, who cheated on me. He broke my heart into pieces, when i need shoulder to lean on, someone to talk to, a tight hug when i cry a river. Saya saat itu merasa ingin quit dari hidup. Saya buta, saya jatuh. Nggak tau mau percaya siapa. Well, i have my friends who have my back, i trust them. They are exceptable. Mereka berlomba-lomba buat saya senang and walk confidently through this storm. Mereka tau saya bukan tipe orang yang suka kasih jawaban klise untuk sebuah solusi, mereka pun memberi saya beragam solusi yang tidak klise. Saya hargai itu. Mereka mengajari saya dan menuntun saya maju, melawan badai hidup saya.

Saya kira itu semua sudah selesai, tapi terulang lagi. Saya bingung. Berkali-kali dalam doa saya bertanya ada apa sebenarnya. Apa yang Dia mau sehingga memberi saya badai ini. Salah bunda mengandung? Ah tidak juga. Namun akhirnya saya sadar, bahwa Dia cuman mau saya punya turning point dalam hidup. You know what? Gue melakukan observasi tentang hidup gue kebelakang, sekedar untuk renungan. Saya banyak berbuat jahat ke orang. Saya jahat. Saya jahat. Saya pernah jahat. Dan ini semacam payback or in return atau teguran, yang mungkin bisa membawa saya menjadi lebih baik lagi.

To make long story short, i was in my lowest level and i am still on it. Tapi saya berusaha untuk tetap berdiri dan menatap langit. Walau untuk sekedar melangkah belum bisa, namun paling tidak saya sudah bangkit, to start my life all over again. I read one of John Green' book, looking for alaska judulnnya and i feel trully connected with the book. The main character is trying to find a great perhaps and so do i. I feel like a fool because i once decided to quit, because that is not the answer. Maybe, for now, i might try to find a great perhaps. A great answer.
Saya sedang memanggil kehidupan dan kepingan hati saya yang hilang untuk kembali lagi. Wish me all the luck!

Tuesday, July 9, 2013

Sakit.

Saya masih banyak memendam kegelisahan dalam hati. Terlalu banyak hal yang tidak bisa saya ungkapkan, baik dengan sekedar menulis atau berbicara lantang, apalagi berteriak. Rasanya saya tak mempunyai sedikitpun energi untuk melakukan salah satu hal diatas.

Kekecewaan ini terus ada, menorehkan bekas luka yang tak kunjung sembuh. Mengapa saya ditelantarkan begitu saja. Mengapa saya dibuat mengemis untuk sesuatu yang seharusnya menjadi hak saya. Mengapa kau gantungkan hidupku. Mengapa lantas kau buatku kecewa, padahal aku ini darah dagingmu?

Kalau kau kesal dengan induk betinaku, tak seharusnya kau juga membenciku.

Aku rasa kamu benci aku.


Karena kamu tega.

Tuesday, June 18, 2013

Holiday photo series: Bkk









Buat saya, bukan apa-apa, namun penting untuk dipertunjukkan.
Bukan sebangsa, bukan serumpun, bukan se tanah air.
Hanya saja, saya selalu merasa, negeri ini seperti rumah.
Yang membuat saya selalu Ingin kembali.

For the love of Siam

*a quick post




Sunday, June 16, 2013

et cetera.

It has been a long time no writing here. Honestly, i have been through a lot this year, maybe this half-of-year.
Stop. I rarely using english in this blog, aye? pardon my english. Not my mother tongue so i am not speaking english fluently. Pardon my english.
Why should i write in english? *too much asking* i just want to. going back to the topic shall we?

Yes. i have been through a lot. I am really sick of the word cheating and betraying and so on so on. I am sure these fucking tings affected in my life. I am sure i got bad scores and almost fail in my school (eventho i passed it, and i graduated). I am sure i dont feel okay. I am sure about everything.

What happened these past few months, are all hard. I cant really face the truth and i ended up hurting my self even more. I am a human. I make mistakes. I loose weight more than 5 kilos, for only 2 weeks. I gained more but not much, and then something hit me again and loose another kilos. And the worst of all,  I choose to be the old rebel me. How pathetic is my life nowadays.

But now i know, i dont have to give any shits to these shits. This thing, is one of my growing up part. I know, eventho i cant, nobody cant, but The Man above can. Now i move on, and trying to grow bigger and bigger, to let them see, i am more than they know. And with my strength, i will rule my world.


reginabigail


ps: i am preparing for another Dunia Nirmala. Be ready for the next adventure. I guarantee this is not another adventure. ciao

Monday, February 11, 2013

Menolak lupa

Saya bukanlah pujangga yang tau arti sebuah kata yang berawalan C ini.

Namun, bukan juga pujangga yang tidak mengerti apa-apa.


Saya terjatuh, ketika harus terjatuh, sudah takdir dari yang Kuasa, kalau saya harus terjatuh. Sakit rasanya namun tak dapat membohongi rasa dalam hati ini. Hati yang tersakiti ini, tetap mempunyai mata yang jujur, karena terlihat bahwa rasa sayang ini tak bisa memudar sekalipun. Masih menyelimuti jiwa dan raga, menutupi angan dalam kelambu. Saya tidak mengerti apa itu arti cinta buta, karena perasaan itu melihat. Saya tau apa yang saya rasa, kepingan ini, hanya untukmu seorang. Saya mungkin di cerca atas apa yang hati saya lihat, namun itulah hati ini. Hati yang siap denganmu, susah, sedih, senang. Hati yang selalu kau perlukan.
Rasa ini, tidak akan pernah padam. Karena api cinta ini, dibuat untuk menyala selamanya. Rasa ini, dibuat tetap muda, walau fisik dan jiwa termakan ombak waktu. Bahkan maut pun, tak akan mampu menghadang rasa ini padamu. Aku, menolak lupa akan perasaan ini. Kelak, kau akan tau dan mengerti, walau aku menyakiti mu, tapi rasa ini, cinta ini, sayang ini, adalah sesuatu yang sungguh dan selamanya.


Jakarta, 12 Februari 2013


Dari cinta untuk cinta

Labels